Rabu, 21 Desember 2011

Laporan Hasil Observasi Pencemaran Air di Aliran Sungai Jl. Krakatau Raya


PENCEMARAN AIR
1.      Rumusan Masalah
a.       Mengapa air dialiran sungai dapat tercemar?
b.      Bagaimana cara mengatasi pencemaran air sungai disepanjang jalan Krakatau.
2.      Tujuan    :
a.       Untuk mencari, menemukan dan dapat menerangkan penyebab terjadinya permasalahan didalam badan air.
b.      Untuk mencari dan memecahkan permasalahan yang terjadi didalam sistem pengaliran air.
3.      Landasan Teori
a.       Keseimbangan Lingkungan ditentukan oleh keseimbangan antara makanan ( mangsa ) dan pemangsa, antara energi yang masuk dan energi yang digunakan, dan keseimbangan antara faktor biotik dan faktor abiotik di dalam ekosistem (Saktyono 2008 : 50)akibat faktor alami dan faktor manusia. Pencemaran lingkungan adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami.
Macam- macam Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan sifat zat pencemarnya ( polutan ), pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok:
1)      Pencemaran kimiawi, disebabkan oleh zat- zat kimia organik dan anorganik.
2)      Pencemaran fisika, disebabkan oleh zat cair ( limbah industri ), zat padat ( sampah ), atau gas ( asap ).
3)      Pencemaran biologi, disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme penyebab penyakit, seperti Entamoeba histolitika dan Escherichia coli, yang menyebabkan penyakit pada perut.
Berdasarkan sumber daya dan sektor lingkungan , pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi pencemaran air, tanah, udara, dan suara. (Saktyono: 151).
b.      Pencemaran Air
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat atau komponen lainnya ke dalam lingkungan perairan sehingga kualitas (mutu) air terganggu (Saktyono 2007: 156). Pencemaran air diakibatkan oleh masuknya bahan pencemar (polutan) yang dapat berupa gas, bahan- bahan terlarut, dan partikulat. Pencemar memasuki badan air dengan berbagai cara, misalnya melalui atmosfer, tanah, limpasan (run off) pertanian, limbah donestik dan perkotaan, pembuangan limbah industri,dll (Efendi 2003: 195).
(Menurut Saktyono 2007: 156- 157), Sumber- sumber pencemaran air terutama berasal dari:
1)      Limbah Industri
Limbah pabrik yang mengandung logam berat seringkali dialirkan atau di buang ke sungai. Jenis- jenis logam berat yang terdapat dalam limbah industri antara lain raksa, timbal, dan kadmium. Logam berat yang masuk ke dalam hewan laut (udang, ikan, kerang) akan terkumpul di dalam tubuhnya. Jika hewan laut yang telah tercemar logam berat dikonsumsi manusia, akibatnya sangat berbahaya.
2)      Limbah Pertanian
Penggunaan pupuk buatan yang berlebihan di lahan pertanian dapat menyebabkan suburnya ekosistem perairan, seperti kolam, danau, waduk, dan sungai. Karena sebagian pupuk yang tidak terserap oleh tumbuhan terbuang bersama aliran air ke perairan tersebut. Akibatnya perairan ditumbuhi ganggang Blooming algae dan menutupi sebagian besar permukaan air. Sehingga mengurangi sinar matahari yang menembus air. Hal tersebut menyebabkan terhambatnya proses fotosintesis fitoplankton di dalam air.
3)      Limbah Rumah tangga
Rumah tangga menghasilkan limbah misalnya sampah dan air buangan yang mengandung detergen. Di perairan, sampah mengalami proses penguraian oleh mikroorganisme. Akibat proses penguraian tersebut kandungan oksigen di dalam air akan menurun. Menurunnya kandungan oksigen tersebut sangat merugikan biota misalnya jenis ikan yang hidup di perairan itu. 
4)      Limbah Minyak
Pencemaran minyak yang terjadi di laut dapat mematikan biota laut maupun organisme darat. Selain itu, adanya limbah minyak akan menutupi permukaan laut sehingga fitoplankton terlapisi minyak. Pencemaran minyak ini juga menyebabkan cahaya matahari tidak dapat menembus permukaan laut, akibatnya fotosintesis fitoplankton terhenti.
c.       Bahan Pencemar (Polutan)
Bahan pencemar (polutan) adalah bahan- bahan yang bersifat asing bagi alam/ bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem sehingga mengganggu peruntukan ekosistem tersebut.
Berdasarkan cara masuknya ke dalam lingkungan polutan di kelompokkan menjadi 2 yaitu:
1)      Polutan Alamiah: letusan gunung berapi, banjir
2)      Polutan Antropogenik: kegiatan rumah tangga, kegiatan industri, kegiatan urban.
Berdasarkan sifat toksiknya, polutan dibedakan menjadi 2:
1)      Polutan tak toksik
2)      Polutan toksik, dari pestisida, detergen, dll.(Jeffries dan Mills, 1996 dalam Effendi 2003)
4.      Hipotesis
a.       Karena banyaknya pembuangan limbah rumah tangga dan limbah industry, sehingga menyebabkan kualitas air sungai terganggu, air menjadi bau dan warna hitam.
b.      Tidak membuang sampah disungai seharusnya dilakukan program pendalaman sungai sehingga tidak dangkal dan air akan mengalir.
5.      Prosedur penelitian
Jadwal pelaksanaan              
Hari dan tanggal                    : 15 Desember 2011
Pukul                                     : 09.00 WIB
Perlengkapan                         : alat tulis, camera digital
Tempat pengambilan data     : Sungai di sepanjang jalan Krakatau.
Rancangan hasil analisis data
a.       Terjadi pencemaran air sungai sepanjang jalan Krakatau.
b.      Banyak sampah, pembuangan limbah rumah tangga
c.       Air menjadi bau dan berwarna hitam.

6.      Pengumpulan Data
a.       Observasi
b.      Dokumentasi.

7.      Pembahasan
a.    Penyebab terjadinya permasalahan didalam badan air sungai disepanjang Jl. Krakatau.
Air merupakan substrat yang paling parah akibat pencemaran. Akibat pencemar baik yang berasal dari :
1.      Sumber domestik (rumah tangga), perkampungan, kota, pasar dll.
2.      Sumber non-domestik (pabrik, industri, pertanian, peternakan, serta sumber-sumber lainnya).
Secara langsung ataupun tidak langsung pencemaran tersebut akan berpengaruh terhadap kualitas air, baik untuk keperluan air minum, air industri atau keperluan lainnya.
Inilah gambaran keadaan aliran sungai di jalan Krakatau:









           
           


Akibat semakin tingginya kadar buangan domestik memasuki badan air maka dapat menimbulkan penyakit dan merupakan masalah rutin dimana-mana. Masalah pencemaran serta efisiensi penggunaan sumber air, merupakan pokok permasalahan yang paling banyak dibahas. Hal ini mengingat keadaan perairan alami sebagai wilayah yang cenderung semakin surut dan menurun baik kualitas maupun kuantitasnya.
Adanyan gejolak kehidupan didalam air akibat kehadiran benda-benda asing (misal pencemar domestik) akan mengakibatkan kadar air tidaak seimbang. Jika terhadap aliran air ditambahkan buangan domestik yang berasal dari rumahtangga, maka daerah aliran air dapat dibagi menjadi lima daerah, yaitu:
1.      Daerah bersih dan jernih, yaitu daerah alitran yang tidak dikenai olehpengaruh buangan, maka ikan akan hidup secara normal dan baik.
2.      Daerah keruh dan gelap (berwarna) yang diakibatkan oleh adanya penambahan buangan, sehingga didalamnyan hanya akan dihuni oleh jenis ikan tertentu secara terbatas, (yang tolerans) serta sebagian besar oleh bakteri dan serangga air.
3.      Daerah septik, kotor, berbau, yang didalamnya hanya dihuni oleh serangga air, bakteri, plankton dsb.
4.      Daerah perbaikan yaitu akibat kehadiran pencemar domestik yang terdiri dari senyawa organik didalamnya akan terjadi proses perombakan oleh kelakuan bakteri, pengguna organik, sehingga nilai kekeruhan bau dan septik akan menurun.
5.      Daerah bersih dan jernih kembali.
Jarak atau waktu terhadap keadaan air yang telah tercemar tersebut kembali kesifat asal, tergantung pada :
a.       Bentuk, sifat dan pencemar yang masuk.
b.      Bentuk, sifat dan lingkungan aliran yang menerima pencemar.
c.       Bentuk, sifat dan kandungan jasad yang terkandung didalam badan air.
b.      Pencemaran terhadap Sungai
Daerah aliran sungai krakatau merupakan kawasan yang terdekat dengan perumahan serta dekat dengan kawasan pasar. Hal ini memungkinkan pembuangan sampah pasar dan limabah rumah tangga ke sungai, sehingga mengakibatkan pencemaran air sungai.
Polutan yang memasuki air ini terdiri atas berbagai jenis, yaitu :
1.      Limbah domestik, merupakan limbah penyebab menurunnya kadar oksigen terlarut. Sehingga disungai ini kadar oksigennya sedikit karena limabah domestik begitu menumpuk disepanjang aliran sungai ini.
2.      Surfaktan, merupakan bahan organik yang berperan sebagai bahan aktif pada detergen, sabun dan shampo.
3.      Sedimen yang meliputi tanah dan asir yang banyak didalam aliran sungai sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar.
c.       Cara Mengatasi Pencemaran
Pengelolaan air baku (alami) menjadi bersih dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
1.      Cara Sederhana
Untuk mengubah sifat fisik air yang tadinya mungkin keruh /berwarna, banyak cara telah dilakukan oleh penduduk setempat, mulai dengan cara-cara sederhana sampai cara yang ditingkatkan. Cara yang sangat sederhana yang banyak dijumpai dipedesaan adalah air yang terkumpul sebelum disalurkan kejamban atau tempat lainnya yang memerlukan,ditampung terlebih dahulu didalam bak penampung. Penampungan di maksudkan agar bahan-bahan yang menyebabkan air tersebut keruh, misal oleh lumpur dan sebagainya agr diterendapkan terlebih dahulu. Cara pembersihan air dengan sistem bak penampungan ini sangat baik dilakukan untuk air baku yang berasal dari sumber mata air atau air dari sungai yang langsung dari hutan/ pgunungan yang masih kelihatan jernih. Pertama-tama adalah dengan menggunakan sistem saringan pasir halus, pasir kasar, dan batu gamping.
2.      Cara Saringan Pasir Lambat
Saringan pasir lambat saangat efisien untuk menghilangkan kekeruhan dalam air, baik kekeruhan yang disebabkan oleh bahan-bahan dalam suspensi yang mudah mengendap maupun bahan-bahan berbentuk kolodial (Suriawiria 1996 :100).
Selain itu, pasir lambat sangat efektif oleh pemisahan bakteri dari dalam air. Dengan menggunakan butir pasir yang halus, bahan-bahan yang dipisahkan tersebut kan berakumulasi pada bagian teratas dari lapisas bagian teratas dari lapisan saringan pasir. Apabila air yang diolah mempunyai kekeruhan tinggi akumulasi bahan-bahan tersebut akan mengakibatkan hambatan aliran air kebawah dalm waktu yang lebih singkat.
Hasil penyaringan dengan saringan pasir lambat yang dinyatakan sebagai kualitas keluarnya air (air yang keluar dari saringan) bergantung pada beberapa faktor :
a.       Kualirtas air baku yang diolah.
b.      Temperatur
c.       Kecepatan penyaringan
d.      Komposisi media saringan  
3.      Cara Koagulasi
Cara koagulasi yaitu penambahan bahan kimia kedalam air yang keruh yaitu dengan memberi tawas (alumunium Sulfat [Al2 (SO4)3 18H2O]).
4.      Biofilter

2 komentar: